A. Pengertian Qada dan Qadar
Qada dan qadar merupakan suatu istilah yang saling berkaitan terhadap kehidupan umat manusia. Namun, qada dan qadar mempunyai pengertian yang berbeda.
Qada dan qadar sering dikenal sebagai ungkapan lain dari kata “takdir“. Takdir merupakan suatu yang berkaitan dengan kehidupan itu sendiri. Hukum dari takdir bersinggungan dengan sebab dan akibat yang saling mempengaruhi terhadap hasil takdir.
Qada secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaan. Pengertian secara etimologinya menjelaskan bahwa qada merupakan suatu ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan oleh Allah pada zaman azali.
Qadar secara bahasa bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara etimologi menjelaskan bahwa qadar merupakan suatu ketetapan Allah berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya pada zaman azali. Makna secara luas dari qadar yaitu bahwa qadar merupakan gambaran kepastian mengenai hukum Allah.
B. Perbedaan Qada dan Qadar
Qada adalah ketetapan kelak kita akan menjadi apa,
sedangkan qadar adalah realisasi Allah atas
qada terhadap diri kita sesuai kehendak-Nya.
Dalam
hakikatnya, tidak ada sebuah peristiwa yang menimpa kita merupakan sebuah
kebetulan karena semua sudah menjadi qada dan qadar-Nya. Keterangan mengenai
qodo dan qadar tersebut dijelaskan dalam firman Allah berikut:
Pada
Surah Al-Hadid ayat 22 :
Artinya: “Dan segala sesuatu, bagi Tuhan telah ada hinggaannya (jangkanya).” (Ar-Ra'd:8)
Serta
dalam Surah Al-A’la ayat 3 :
C. Macam-Macam Takdir
Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Sebagai manusia, kita tidak bisa mengetahui mana yang termasuk takdir muallaq dan takdir mubram. Berikut penjelasan lanjut terkait dengan takdir muallaq dan takdir mubram.
1. Takdir Muallaq
Takdir muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Makna harfiahnya, takdir muallaq merupakan takdir yang Allah tetapkan bergantung dengan peran serta umat manusia melalui ikhtiarnya.
Manusia diberi Allah kesempatan untuk berusaha semaksimal mungkin, sedangkan hasil akhirnya akan ditetapkan Allah.
Terdapat beberapa contoh peristiwa yang berkaitan dengan takdir muallaq dalam kehidupan manusia, diantaranya sebagai berikut:
1. Jika ingin pandai dan
unggul dalam suatu bidang, maka kita harus belajar dan berusaha lebih keras
dibanding yang lain.
2. Ketika menginginkan
tubuh yang sehat, maka kita harus menjaga pola makan dan hidup yang sehat serta
rutin melakukan olahraga.
3. Kesuksesan bisa
diraih dengan giat bekerja, kreatif, pantang menyerah ketika gagal, tanggung
jawab dan percaya diri.
Supaya kita pandai, unggul, sehat, dan sukses dalam hidup maka harus berusaha maksimal untuk meraihnya, bukan diam pasrah menunggu nasib. Sehingga, dalam takdir muallaq manusia mendapat kesempatan untuk berusaha sebaik dan semampunya agar mencapai seperti apa yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah ar-Ra'd ayat 11 berikut.
Artinya: “…Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…” (Q.S. ar-Ra'd : 11)
2. Takdir Mubram
Namun,
sebagai hamba, manusia boleh berusaha berikhtiar dan berdoa memohon diringankan
yang menjadi ketentuan mutlak Allah dalam takdir mubram.
Berikut
beberapa peristiwa sebagai wujud takdir mubram pada umat manusia:
1. Kematian, takdir ini
merupakan takdir mutlak yang hanya Allah yang mengetahuinya. Manusia tidak
dapat menghindar dari peristiwa kematian. Oleh karena itu, manusia dianjurkan
untuk senantiasa berikhtiar dan berdoa agar dianugerahi amal saleh dan khusnul khatimah ketika meninggal.
2. Musibah, kecelakaan.
Bukan suatu kebetulan jika terjadi kecelakaan disekitar kita. Allah telah
mengatur hal ini. Hal seperti demikian dapat kita cegah dengan melakukan amal
kebajikan semisal bersedekah. Hal ini karena salah satu dari hikmah bersedekah adalah dihindarkan dari musibah.
Sumber : https://saintif.com/qada-dan-qadar/ dengan perubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar