PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW _ SMPN 2 KOTA MOJOKERTO 1442 H / 2020 M



Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H / 2020 M




PEMBUKAAN :

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله ربّ العالمين وبه نستعين وعلى أُمور الدّنيا والدّين والصّلاة والسّلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى أله وصحبه أجمعين .  أمّابعدُ

Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru dan tenaga kependidikan
Yang saya hormati Bapak/Ibu orang tua/wali murid
seta anak-anakku SMP negeri 2  yang berbahagia.

Puji syukur Al-hamdulillah marilah selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta Inayyah-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di Majelis ini untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriyah. dengan tanpa ada halangan suatu apapun (amin).

Sholawat serta salam muda-mudahan selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. yang telah menunjukkan kita jalan yang benar dan terhindar dari jalan yang sesat serta gelap gulita. Berkat bimbingan beliau kita sekarang berada pada jalan yang benar dan diridhoi.
.
Selanjutnya disini disampaikan rangkaian acara sebagai berikut  :
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an
3. Sambutan dan Pencerahan Peringatan Maulid Nabi
3. Pembacaan Maulid Diba'
4. Doa

Selanjutnya untuk meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. dan kecintaan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, mari bersama-sama kita saksikan FILM dokumenter "Sejarah Nabi Muhammad Saw."

Terakhir anak-anak mengisi absensi sekaligus Tugas Sikap Spiritual pada form yang telah disediakan

Demikian terimaksih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

 الى اللِقاءِ فى وقتٍ اخَرَ. إهدناالصّراط المستقيم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 
1.  PEMBACAAN AYAT SUCI AL QUR'AN
 

Q.S. Ali Imran 144 - 147

 
 
2. SAMBUTAN & PENCERAHAN PERINGATAN MAULID NABI
Hari ini kita telah berada di bulan Rabi’ul Awal. Bulan maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada bulan Rabi’ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Namun di tahun ini, bisa jadi perayaan maulid di berbagai negara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya mengingat musim pandemi yang belum kunjung usai.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/124078/khutbah-jumat--kenapa-kita-dianjurkan-merayakan-maulid-nabi-
Hari ini kita telah berada di bulan Rabi’ul Awal. Bulan maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada bulan Rabi’ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Namun di tahun ini, bisa jadi perayaan maulid di berbagai negara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya mengingat musim pandemi yang belum kunjung usai.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/124078/khutbah-jumat--kenapa-kita-dianjurkan-merayakan-maulid-nabi-

   السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ الله، لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِالله وَ بَعْدُ

 

Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru dan tenaga kependidikan
Yang saya hormati Bapak/Ibu orang tua/wali murid
Dan anak-anakku semuanya siswa SMP Negeri 2 yang saya sayangi

Pertama mari kita ucapkan Alhamdulillah, sebagai sanjungan dan rasa syukur kita kepada Allah karena pada hari dan bulan yang mulia ini Allah masih memberikan nikmat dan kesehatan kepada kita sehingga kita bisa hadir pada acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,
Kedua semoga shalawat kita selalu mengalir keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW, di mana pada hari kita peringati kelahirannya, semoga dengan adanya peringatan ini kita semakin cinta kepada Rasulullah Saw. sehingga kelak kita akan mendapatkan syafaatnya.
 
Hari ini kita telah berada di bulan Rabi’ul Awal. Bulan maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada bulan Rabi’ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Namun di tahun ini, bisa jadi perayaan maulid di berbagai negara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya mengingat musim pandemi yang belum kunjung usai.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/124078/khutbah-jumat--kenapa-kita-dianjurkan-merayakan-maulid-nabi-
Telah kita ketahui bersama bahwa hari ini kita telah berada di bulan Rabi’ul Awal. Bulan maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada bulan Rabi’ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Namun di tahun ini, bisa jadi perayaan maulid di berbagai negara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya mengingat musim pandemi yang belum kunjung usai.

Mengapa kita merayakan maulid nabi?

Karena kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada kita. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kita kepada Allah atas nikmat yang sangat agung ini. Dengan sebab beliau, kita mengenal Allah, satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah. Tuhan Pencipta segala sesuatu. Tuhan yang tidak menyerupai segala sesuatu. Tuhan yang tidak membutuhkan kepada segala sesuatu. Dengan sebab beliau, kita mengenal Islam, satu-satunya agama yang benar. Satu-satunya agama yang diridhai Allah. Agama yang dibawa dan diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul.

Perayaan maulid adalah bentuk kecintaan kita kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Melalui perayaan maulid kita diingatkan untuk terus mencintai Baginda Nabi. Melalui perayaan maulid, kita tanamkan pada diri umat Islam kecintaan kepada Nabi mereka, Nabi agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi yang cintanya kepada umat melebihi cinta mereka kepadanya. Salah satu bukti cinta baginda kepada umatnya adalah sabda beliau:

(لِكُلّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً لِأُمَّتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Maknanya: “Setiap nabi memiliki kesempatan berdoa yang dikabulkan, maka semua nabi meminta segera dengan doanya, dan aku simpan doaku sebagai syafaat untuk umatku di hari kiamat” (HR Muslim). Pada hari kiamat kelak, dikatakan kepada Baginda:

 يَا مُحَمَّدُ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ

Maknanya: “Wahai Muhammad, mintalah maka engkau akan diberi, berilah syafaat maka syafaatmu akan diterima”

Baginda menjawab:

 (أَيْ رَبِّ أُمَّتِيْ أُمَّتِيْ (رَوَاهُ النَّسَائِيُّ

Maknanya: “Wahai Tuhanku, umatku umatku” (HR an-Nasa’i) Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Perayaan maulid di bulan Rabi’ul Awal mengingatkan kita akan keagungan Baginda, keutamaannya, akhlaknya, perjuangannya, gambaran ketampanan dan keindahan jasad mulianya. Ketika dilantunkan puji-pujian kepadanya dan jamaah maulid mulai menyebut-nyebut namanya, biasanya kita akan terbawa suasana haru. Dalam hati kita berucap, “Andai saja aku mendapat kemuliaan bertemu dengan Baginda, meskipun dalam mimpi.” Seorang mukmin sejati pasti merindukan baginda Nabi. Seorang mukmin sejati pasti-lah sangat ingin bertemu dengan baginda walaupun sekejap pandangan mata dalam mimpi. Sahabat Bilal al-Habasyi radliyallahu ‘anhu pernah memperoleh kemuliaan itu. Bilal pernah memperoleh kemuliaan bertemu dan melihat langsung baginda. Suatu ketika, ia melihat dalam mimpi wajah baginda yang memancarkan cahaya. Begitu terbangun, rasa rindu yang membuncah dan gelora cinta yang menyala-nyala memandunya untuk memacu hewan tunggangannya melewati gurun-gurun pasir yang tandus. Ia percepat perjalanannya di malam dan pagi hari, agar dapat segera sampai ke Madinah. Sesampainya di Madinah, ia lantas berdiri di dekat peraduan baginda, di dekat makamnya. Air mata pun mengalir deras dari kedua matanya. Ia tumpahkan air mata agar dapat meringankan kerinduan yang bergejolak di hati. Akan tetapi mana mungkin itu terjadi. Bilal-lah yang sebelum meninggal, melontarkan perkataan:

 يَا مُحَمَّدُ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ

“Besok di akhirat aku akan menemui orang-orang yang aku kasihi, yaitu Muhammad dan para sahabatnya.”

Mengapa kita merayakan maulid?. Karena kita ingin bersyukur kepada Allah atas kelahiran Nabi kita. Nabi Muhammad bahkan yang mengajarkan kepada kita untuk mensyukuri hari kelahirannya. Ketika ditanya tentang puasa sunnah hari Senin, beliau menjawab:

 (ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي الدَّلَائِلِ

Maknanya: “Itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan diturunkan wahyu pertama kepadaku” (HR Ahmad dan al-Baihaqi dalam Dala’il an-Nubuwwah)

Perayaan maulid adalah bentuk pengamalan terhadap hadits:

(لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Maknanya: “Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian, hingga aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia” (HR al-Bukhari)

Peringatan maulid adalah salah satu sarana untuk menanamkan dan menebarkan cinta terhadap Rasulullah shallallau ‘alaihi wa sallam kepada lintas generasi, agar mereka terpaut hati dengannya. Bahkan peringatan maulid termasuk salah satu amal yang paling utama karena menuntun kita menuju cinta yang mulia ini. Yaitu cinta kepada insan pilihan yang telah datang menyelamatkan umat manusia dari kesesatan, kezaliman, kejahiliahan, kemusyrikan dan kekufuran. Baginda Nabi bersabda:

أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِيْ الَّذِيْ يَمْحُوْ اللهُ بِيَ الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِيْ يُحْشَرُ النَّاسُ   عَلَى قَدَمِيْ وَأَنَا الْعَاقِبُ الَّذِيْ لَيْسَ بَعْدَهُ أَحَدٌ  

Maknanya: “Aku adalah Muhammad dan aku adalah Ahmad. Aku adalah al-Mahi (sang penghapus) yang denganku Allah menghapus kekufuran. Aku adalah al-Hasyir yang orang-orang akan dikumpulkan di padang mahsyar di belakangku. Dan aku adalah al-‘Aqib yang tidak ada seorang pun yang diangkat menjadi nabi setelahku” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Melalui peringatan maulid, kita belajar, mengajarkan dan saling mengingatkan bahwa Rasulullah adalah manusia yang paling mulia. Beliau-lah yang mengajarkan dan mengingatkan kita akan kemuliaan dirinya dalam sabdanya:

 إِنَّ اللهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيْلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِيْ هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِيْ مِنْ بَنِيْ هَاشِمٍ 

Maknanya: “Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Isma’il, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan memilih dari Quraisy Bani Hasyim dan memilihku dari Bani Hasyim” (HR Muslim).

Dengan mengetahui ketinggian derajat dan kemuliaannya, insyaallah cinta dan pengagungan kita kepadanya semakin menguat dan mendalam. Cinta inilah yang akan mendorong kita untuk menjalankan perintahnya dan mengikuti ajaran-ajarannya. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dalam peringatan maulid, kita belajar dan mengajarkan tentang ciri-ciri fisik mulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barang siapa yang melihatnya dalam mimpi, sungguh ia akan melihatnya dalam keadaan jaga sebagaimana sabda Baginda:

 (مَنْ رَءَانِيْ فِيْ الْمَنَامِ فَسَيَرَانِيْ فِيْ الْيَقَظَةِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Maknanya: “Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka ia akan melihatku dalam keadaan jaga” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dalam peringatan maulid ada pembacaan sirah nabawiyyah (sejarah hidup Nabi). Disebutkan bahwa Nabi tumbuh dalam keadaan yatim. Maka keyatiman seseorang jangan sampai menghalanginya untuk berakhlak dengan akhlak-akhlak Nabi dan beradab dengan adab-adabnya. Dalam pembacaan terhadap sejarah hidup Nabi, kita belajar kejujuran dari aktivitas dagangnya. Betapa beliau adalah orang yang sangat jujur dalam berniaga sehingga keberkahan begitu tampak pada hartanya. Dalam pembacaan terhadap sejarah hidup beliau, para dai belajar berbagai metode dakwah dari baginda. Beliau memulai dakwah sendirian, menyeru dan mengajak kepada Islam hingga agama yang mulia ini menyebar ke seluruh penjuru jazirah Arab. Estafet dakwah sepeninggal beliau dilanjutkan oleh para sahabatnya. Hingga Islam menyebar ke berbagai belahan dunia. Dalam pembacaan terhadap sejarah hidupnya, terdapat pelajaran bagi umat untuk berakhlak dengan akhlak yang mulia. Nabi bersabda:

 (إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ (رَوَاهُ الْبَزَّارُ وَالْبَيْهَقِيُّ

Maknanya: “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang mulia” (HR al-Bazzar dan al-Baihaqi) 

Demikian yang bisa saya sampaikan semoga apa yang disampaikan dalam acara ini dapat diserap dan diamalkan dalam kehidupan para peserta didik kami dan kita disini semua tentunya. Mohon maaf atas segala kekhilapan dan kekurangan dan saya akhiri dengan wabillahi taufik walhidayah wasallamualaikum    warahmatullahiwabarakatuh.

Hari ini kita telah berada di bulan Rabi’ul Awal. Bulan maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada bulan Rabi’ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Namun di tahun ini, bisa jadi perayaan maulid di berbagai negara tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya mengingat musim pandemi yang belum kunjung usai.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/124078/khutbah-jumat--kenapa-kita-dianjurkan-merayakan-maulid-nabi-
3. MAULID DIBA'


Mari bersama-sama kita ikuti Maulid Diba' berikut ini, semoga kita senantiasa mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW :



Untuk menambah pengetahuan dan rasa kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, saksikan dan resapi film "SEJARAH KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW." berikut ini sampai selesai!

4. DO'A MAULID


5. Film Sejarah Nabi Muhammad SAW Film ini diputar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. di SMP Negeri 2 Kota Mojokerto. semoga dengan melihat film ini menambah keimanan kita semua..Aamiin


TUGAS : SIKAP SPIRITUAL
Isilah form di bawah ini !
 
ABSEN & Kirim jawaban TUGAS di sini :  https://forms.gle/y5PSJmYWvuA3bvtg8
 
 

Maulidu Ahmad II Maulid Nabi Muhammad (Hari Kelahiran Nabi Muhammad)


 





Tidak ada komentar: