Husnuzan : Pengertian, Macam, Hikmah dan Manfaat


Pengendalian diri atau Mujahadah an-Nafs adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah, atau tamak.

Pengendalian diri adalah perjuangan sungguh-sungguh melawan egoisme (nafsu peribadi). Salah satu sifat pengendalian diri yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah husnuzan. Apa itu husnuzan? Berikut pengertian, macam dan contohnya.

Pengertian Husnuzan

Menurut bahasa, husnuzan berasal dari kata Arab yaitu “husnu” yang artinya baik, dan “zan” yang artinya prasangka. Jadi bila digabungkan husnuzan adalah prasangka baik atau berbaik sangka. Dalam bahasa Inggris husnuzan dikenal dengan istilah positive thinking.

Menurut istilah, husnuzan adalah sikap orang yang selalu berbaik sangka atau berpikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari sifat ini adalah buruk sangka (suuzan) atau negative thinking yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adaya bukti yang benar.

Orang yang memiliki sifat husnuzan tidak mudah menuduh orang lain apalagi melempar kesalahan kepada orang lain dengan maksud menutupi kesalahan dan kekurangan dirinya sendiri.

Sebaiknya, jika ada sesuatu yang menimpa dirinya, ia segera melakukan koreksi terhadap dirinya sendiri serta rela mengakui kelemahan dan kesalahan yang telah dilakukannya.

Macam-Macam Husnuzan

Husnuzan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu husnuzan terhadap Allah, terhadap diri sendiri, dan terhadap sesama manusia., Adapun masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Husnuzan terhadap Allah Swt.

Husnuzan terhadap Allah Swt. artinya berbaik sangka kepada apa pun yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita. Semua nikmat yang pemberian Allah Swt. harus kita terima dan kita sikapi dengan baik sangka sehingga kita rela dan ikhlas menerima nikmat-nikmat-Nya.

Jika kita selalu berbaik sangka kepada Allah Swt., niscaya akan selalu bersyukur atas apa yang Allah Swt.berikan kepada kita, dan kita yakin bahwa itu adalah yang terbaik bagi kita menurut Allah Swt., sebab yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah Swt.

2. Husnuzan terhadap Diri Sendiri

Husnuzan terhadap diri sendiri artinya berbaik sangka terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Dengan kata lain, senantiasa percaya diri dan tidak merasa rendah di hadapan orang lain.

Orang yang memiliki sikap perilaku husnuzan terhadap diri sendiri, niscaya memiliki semangat tinggi untuk meraih sukses dalam setiap langkahnya.

Contoh perilaku husnuzan terhadap diri sendiri antara lain sebagai berikut.
  • Tidak bergantung kepada orang lain.
  • Gigih, artinya berkemauan kuat dalam usaha mencapai suatu cita-cita.
  • Berinisiatif, artinya selalu memiliki ide, gagasan, atau pendapat untuk mencapai kemajuan.
  • Rela berkorban, artinya bersedia dengan ikhlas, tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemauan sendiri.
  • Memiliki semangat kompetitif.

3. Husnuzan terhadap Sesama Manusia

Husnuzan terhadap sesama manusia artinya berprasangka baik terhadap semua orang dan tidak meragukan kemampuan orang lain atau tidak bersikap apriori. Semua orang dipandang baik sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya sehingga tidak menimbulkan kekacauan dalam pergaulan.

Husnuzan terhadap sesama juga merupakan kunci sukses dalam pergaulan, baik pergaulan di sekolah, di tempat bermain, di rumah, maupun di tempat bekerja, sebab tidak akan ada pergaulan yang rukun dan harmonis tanpa ada baik sangka antara satu individu dan individu lainnya.

Sikap atau perilaku husnuzan terhadap sesama manusia antara lain sebagai berikut.

  • Tidak mudah menuduh orang lain.
  • Tidak iri hati terhadap nikmat Allah Swt. yang diterima orang lain.
  • Bersedia bekerja sama dengan orang lain dalam hal kebaikan.

Hikmah Husnuzan

Adapun hikmah yang bisa diperoleh dari sikap husnudzan diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT.
  2. Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap) kepada Allah SWT.
  3. Optimis dan tidak berkeluh kesah serta berputus asa.
  4. Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor.
  5. Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan orang lain.
  6. Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat silaturahmi.
  7. Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Manfaat Husnuzan

Adapun manfaat dari berbaik sangka atau husnuzan adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki sikap yang lapang dada.
  2. Dicintai oleh sesama manusia.
  3. Kehidupan akan tentram secara batin.
  4. Dicintai oleh Allah Swt.
  5. Terhindar dari perbuatan fitnah.

Baca juga: Contoh Perwujudan Sikap Husnuzan Kepada Allah swt.


Sumber: https://www.freedomsiana.id/husnuzan-adalah/


 

Tidak ada komentar: