Menuntut Ilmu Bagian Dari Nafas Kehidupan

Setiap muslim harus menyadari bahwa ada satu kewajiban ibadah yang kadang terlupakan yaitu kewajiban untuk selalu menuntut ilmu. Baik ilmu agama ataupun ilmu lain yang menunjang dan bermanfaat dalam kehidupan kita. Mungkin terkadang kita malas untuk membaca, tapi sadarilah bahwa itu memang bagian dari perjuangan. Dan setiap perjuangan tentu tidak mudah. Butuh niat dan itikad yang kuat, serta ikhtiar yang maksimal. Saat ini, ketika wabah corona merebak di seantero dunia melahirkan banyak konsep belajar e-learning atau digital learning yang telah menjadi bagian integral dari konsep Digital Life. (Kehidupan Digital).

 

Oleh karena itu, pandemi corona sebenarnya telah memaksa umat manusia untuk bertransformasi menjadi Manusia Pembelajar melalui berbagai adaptasi yang mensyaratkan "Masih mau membaca", "Masih mau belajar", "Masih mau belajar mandiri", dan tak mudah putus asa saat menemui berbagai kesulitan. Inilah ilustrasi manusia tangguh, yang selalu memiliki semangat belajar dan pantang mengeluh. Kita tidak perlu menangis saat ketemu dengan permasalahan sesulit apapun, karena percayalah air mata takkan mampu menyelesaikan masalah. Jika air mata bisa menyelesaiakan masalah, maka ada jutaan umat manusia yang hanya akan menangis untuk menyelesaikan masalahnya.

Masalah akan selesai jika kita mau bangkit dan berusaha dengan bersungguh - sungguh untuk menyelesaikannya. Adaptasi sebagai bagian dari proses pembelajaran. Jadi yang penting adalah masih ada keinginan untuk belajar dan terus belajar, karena setiap langkah kehidupan kitapun sesungguhnya adalah anak tangga pembelajaran. Meski ada yang naik tangganya pelan perlahan, dan ada juga yang berlari pesat seperti rudal balistik. Disinilah kecepatan dan kecerdasan harus berpadu secara harmonis agar selamat sampai di tujuan. Dengan kata lain, kita harus menjadi "The Fast Learner" dan "The Best Adapter".

The Fast Learner berarti aktif mencari tahu sebanyak dan secepat mungkin dari berbagai sumber terpercaya, mengenai kemana arah gerak perubahan dunia atau perubahan di bidang yang relevan dengan peminatan kita. The Best Adapter berarti mampu beradaptasi dengan perubahan itu sendiri dan dapat membuat langkah = langkah kreatif dalam menghadapinya.
Sekarang inilah saat terbaik untuk menciptakan nilai (Value Creation) pribadi kita masing-masing dalam masa belajar 'digital life'. Esok hari kita sudah harus bergegas kembali, bangkit dan langsung berlari. Songsonglah masa depan dengan optimis saat ruang jiwa kita masih dipenuhi dengan semangat untuk belajar...,belajar...,dan terus belajar.

Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring

Berdasarkan kondisi yang ada, maka dibutuhkan peran orang tua sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh. Peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh atau Pembelajaran Daring; antara lain :

1. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar daring dari rumah.
2. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran daring.
3. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran daring, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik.
4. Orang tua sebagai pengaruh dan pengarah.
Selain itu, orang tua hendaknya mengawasi dan membimbing anak dalam penggunaan media internet, supaya anak tidak menjadi candu dengan internet dan berefek negatif terhadap perilaku anak. Orang tua harus mengarahkan anak untuk menggunakan internet secara positif, misalnya untuk pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan.

Orang tua mengarahkan anak untuk membuka situs-situs yang bermanfaat, seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan menggunakan internet. Kemudian, orang tuaharus mampu memahami ragam aplikasi yang mendidik anak dan memandu anak untuk memainkannya dengan baik, serta mengawasi penggunaan media informasi tersebut agar tidak menyimpang dari nilai-nilai pendidikan.
Orang tua juga harus memberikan batasan waktu kepada anak dalam penggunaan internet. Mengawasi penggunaan internet pada anak tidak harus dilakukan dengan ketat, namun dilakukan secara persuatif dengan tetap menghargai privasi anak .

Pendampingan
Pendampingan yang diberikan oleh orangtua di rumah dalam pembelajaran daring dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Pendampingan merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak pendidik (guru dan orangtua) baik secara individual maupun secara kolaboratif bagi pertumbuhan serta perkembangan siswa. Fungsi pendampingan dalam pembelajaran daring dapat mendukung dan memberikan nilai kepuasan psikologis pada anak sehingga anak lebih senang belajar.
Anak menjadi senang merasa didukung oleh orangtua, dan tidak mengalami kejenuhan serta meminimalkan gangguan-gangguan belajar yang bisa muncul; misalnya memainkan benda di sekitar, mengantuk, tidak konsentrasi, dll. Dengan semakin intens pendampingan belajar orangtua kepada anak, maka diharapkan hasil belajar yang diraihnya akan lebih baik

Bentuk Pendampingan Orangtua
Pendampingan yang dapat dilakukan orangtua kepada anak antara lain
1. pendampingan terhadap perilaku,
2. pendampingan dalam bersikap,
3. pendampingan dalam berbicara,
4. dan pendampingan dalam belajar.

Bentuk-bentuk pendampingan tersebut disertai dengan membangun rasa empati, memberi kepercayaan, memberikan contoh yang baik, memberi rasa tanggung jawab, dan penghargaan maupun penguatan.

Faktor Pendukung dan Kendala Orangtua
Faktor pendukung kegiatan pendampingan orangtua terhadap anak yaitu kemauan, kesabaran, partisipasi anak, dan hubungan interpersonal dengan guru dan anak terjalin dengan baik.

Sedangkan beberapa faktor yang menghambat kegiatan pendampingan yakni, motivasi anak, minimnya dukungan fasilitas, dan kurangnya variasi dalam kegiatan dan lingkungan sekitar anak.

Sumber:
https://bit.ly/3xDYFD1
https://insanq.co.id/artikel/kiat-dan-peran-orangtua-dalam-pembelajaran-daring/


Tidak ada komentar: