Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 9 – Halaman 175 s/d 191
Mari kita bersama-sama membaca shalawat TIBBIL QULUB semoga senantiasa kita diberikan Allah Swt. sehat wal afiat dan terhindar dari Virus Corona - Covid19
Sholawat Tibbil Qulub
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya
: Ibnu Sarh berkata : Dari Nabi SAW, beliau bersabda : Siapa yang tidak
menyayangi orang yang kecil di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang
lebih besar di antara kami, maka ia bukan dari golongan kami” (H.R. Abu Dawud).
Dalam
kehidupan sehari – hari, sering disebut etika. Etika memiliki makna yang sama
dengan tata karma. Etika artinya norma – norma, nilai – nilai moral, kaidah –
kaidah dan ukuran – ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah
aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesame. Pergaulan
hidup di masyarakat harus berdasarkan etika dan tata karma yang berlaku. Etika
dan tata karma pergaulan ini harus dipegang teguh supaya kepentingan setiap
anggota masyarakat tidak terganggu. Terganggunya kepentingan masyarakat ini akan
memicu konflik bahkan perpecahan.
Tata
karma atau etika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari pada berbagai
tempat dan situasi, seperti dalam bergaul di sekolah, di rumah, di masyarakat,
bahkan di media social. Secara lebih rinci, tata karma meliputi tata karma
dalam berkomunikasi lisan maupun tulisan, dalam bersikap dan dalam berpakaian.
Tata
Krama dan sopan santun
a. Berbahasa yang baik dan sopan, memilih kata – kata dan kalimat yang tepat dan menghindari kata kata yang kotor dan menyinggung perasaan lawan bicara.
Oleh karenanya, pilihlah kata – kata dan kalimat yang baik ketika menggunakan media social. Ketika mengunggah gambar / meme atau sejenisnya. Pilihlah gambar / meme yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
a. Jangan silangkan kaki dan tangan.
Artinya: Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.
dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian
dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S. al –
A’raf/7:26).
Aurat
merupakan bagian tubuh yang harus tertutup sehingga terjaga dari pandangan
orang lain. Aurat laki – laki dewasa adalah antara pusat dan lutut, aurat
perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Dengan
demikian, jika bagian tubuh yang merupakan aurat tersebut tertutup oleh
pakaian, akan terjaga dari pandangan orang – orang di sekitar, serta terjaga
dari gangguan yang tidak diinginkan karena dipicu oleh pandangan.
Tata
Krama dalam berpakaian merupakan cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang
berlaku di masyarakat. Sebagai seorang muslim, kita tentu harus berpakaian
sesuai dengan ketentuan dalam ajaran Islam. Dengan demikian, tata karma
berpakaian dalam ajaran Islam adalah juga penutup aurat dan untuk berhias guna
memperindah tubuh. Adapun batasan berhias dapat dimaknai sebagai cara
berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Aturan
tersebut lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak atau kebaikan budi
pekerti.
Berpakaian
dan berhias merupakan keindahan tersendiri bagi manusia. Allah SWT juga
menyukai keindahan dan keserasian. Oleh karena itu, Rasulullah Saw. selalu
menganjurkan umatnya untuk selalu berpakaian dan berhias dengan rapid an serasi
sehingga enak dipandang.
Tata Krama mengandung manfaat yang sangat besar, sebagai berikut :
1. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh orang lain.
2.
Menjalin
hubungan baik dengan orang lain.
3.
Meningkatkan
kepercayaan diri dalam setiap situasi.
4.
Menciptakan
suasana yang nyaman dalam berbagai situasi, baik itu lingkungan keluarga,
pergaulan, maupun tempat dimana anda belajar atau bekerja.
B.
SANTUN.
Santun adalah
berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang
akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut, tingkah
lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini, dapat disimpulkan
bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam
perbuatan. Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadist
berikut :
Tata Krama mengandung manfaat yang sangat besar, sebagai berikut :
1. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh orang lain.
Artinya : “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW, bersabda
kepada Al Asyaj Al Ashri : Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang
dicintai oleh Allah, yaitu Sifat Santun dan Malu” (H.R. Ibnu Majah).
Sopan santun
menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari – hari. Kita akan dihargai
dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa
nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, orang
lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun
berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan
santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun
merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik.
Pergaulan sesama
pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya,
menyapa teman dengan ucapan “Assalamualaikum” sambil tersenyum, menghormati
kakak kelas dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka,
mematuhi tata tertib sekolah, menghormati Bapak / Ibu Guru dan staf tata usaha,
bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja serta menjaga perasaan warga
sekolah dengan tidak menyakiti hatinya. Jika perilaku tersebut kamu lakukan,
sungguh akan tercipta kehidupan sekolah yang aman, damai dan membahagiakan.
Suasana belajar akan sangat menyenangkan dan pada akhirnya prestasi kamu akan
meningkat.
Seorang anak
wajib menghormati dan menyayangi kedua orang tua. Bentuk hormat dan sayang kita
kepada orang tua, diantaranya dengan bertutur kata santun kepada keduanya.
Semua nasihat orang tua harus ditaati sepenuh hati karena mereka telah merawat
dan mendidik kita sejak kecil. Terlebih seorang ibu, sungguh jasanya tak
ternilai. Mulai dari mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan anak –
anaknya dengan penuh kasih sayang. Demikian pula seorang ayah, bekerja keras
mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarga. Ingatlah, bahwa kerelaan atau
rida Allah SWT adalah Rida orang tua. Oleh karena itu, sikap santun harus kita
tunjukkan untuk menghormati keduanya. Jika di rumah kamu memiliki pembantu ,
apakah ia juga harus diperlakukan dengan santun? Seorang pembantu juga harus
diperlakukan dengan santun.
Sikap sopan dan
santun juga harus di tunjukan dalam pergaulan di masyarakat. Sebagai makhluk
social, kita selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, orang lain harus
diperlakukan dengan baik. Orang lain yang di maksud di sini adalah sahabat,
teman, dan tetangga. Khusus terhadap tetangga, Rasullulah Saw. Mengajarkan
kepada kita untuk memuliakan mereka. Ketika keluarga kita sedang kesusahan,
tetanggalah yang akan membantu kita. Kita hormati serta laksanakan hak dan
kewajiban tetangga. Jangan kita sakiti mereka dengan tingkah laku buruk dan
perkataan kotor.
Allah SWT memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesame manusia, sebagaimana firman Allah SWT. Q.S. al – Baqarah/2:83
Allah SWT memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesame manusia, sebagaimana firman Allah SWT. Q.S. al – Baqarah/2:83
Artinya : Dan (ingatlah),
ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah
selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
(Q.S. al-Baqarah/ 2: 83).
Melalui ayat
tersebut, Allah swt. memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yang baik
kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/ Ibu Guru, dan orang tua wajib
diperlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka akan
membuat harga diri kita meningkat. Kita akan dihargai dan dihormati ketika kita
juga menghormati orang lain. Ibarat sedang bercermin, ketika kita tersenyum,
bayangan yang ada di cermin akan tersenyum kepada kita. Sebaliknya, kalau kita
cemberut, bayangan yang ada di cermin juga akan cemberut kepada kita.
Sejatinya, kalau kita bersikap baik kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan
baik itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, ketika kita
bersikap buruk kepada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu akan kembali
kepada diri sendiri.
Banyak peristiwa
perkelahian dipicu oleh perkataan kotor dan saling menghina. Jika ada orang
mengejek dan menghina kita, sebaiknya kita menahan diri. Kita sikapi dengan
bijaksana, sabar dan penuh kehati – hatian. Jika kita terpancing oleh amarah,
kita akan rugi. Hidup menjadi tidak nyaman, khawatir dan gelisah akan
menghampiri kita.
Banyak manfaat
yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya sebagai berikut :
1. Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang lain.
2. Menunjang
kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang
ditunjukannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang
bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak sehingga akan menambah
kesuksesannya.
3. Dicintai Allah
SWT dan Rasul – Nya. Allah SWT mencintai hamba – Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah SAW juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah
lembut dan santun
1. Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang lain.
yang luar biasa.
C. MALU
Malu adalah
menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela dan hina. Sifat malu itu terkadang
merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian,
untuk menumbuhkan rasa melu, perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa
malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk
melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan
hadits berikut ini :
Artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau
bersabda : “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih dan malu
termasuk cabangnya iman” (H.R. Muslim)
Hadits tersebut
menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk
mencuri jika ia beriman, malu berdusta jika ia beriman. Seorang wanita malu
membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang
dan mulai luntur, pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis.
Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari
perbuatan maksiat. Malu juga merupakan factor pendorong bagi seseorang untuk
melakukan kebaikan.
Keutamaan Sifat
Malu yang Terpuji
Selama rasa malu
masih terpelihara dengan baik, seseorang akan hidup dalam kebaikan. Ia akan
memiliki kekuatan dalam berbuat kebaikan dan menolak kemaksiatan. Seorang
pejabat yang memiliki rasa malu akan melaksanakan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab dan bebas dari korupsi. Seorang pelajar akan percaya diri dalam
mengerjakan soal ulangan tanpa menyontek karena didasari rasa malu. Seorang
pedagang akan malu berbuat curang karena merasa dilihat Allah SWT. Seorang
polisi akan malu menerima suap dari pelanggar rambu lalu lintas. Aparat penegak
hokum seperti hakim dan jaksa akan malu menerima suap dari tersangka karena ia
takut azab dari Allah SWT. Seorang pria dan wanita akan berpakaian menutup
aurat karena menjaga harga diri dan kehormatannya. Mereka semua terhindar dari
perbuatan dosa dan maksiat karena adanya rasa malu dalam diri mereka.
Sebaliknya,
apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa malu, ia akan hidup dalam keburukan.
Begitu hilang rasa malunya, hilang pula kepribadiannya sebagai seorang muslim.
Ia akan terbiasa berbuat dosa, baik sembunyi – sembunyi maupun terang –
terangan. Jika seorang pria maupun wanita tidak punya rasa malu, ia akan
mengumbar auratnya. Seorang pejabat yang tidak punya rasa malu akan menggunakan
kekuasaannya untuk menindas rakyat guna memperkaya diri. Seorang pedagang yang
tidak punya rasa malu akan membohongi pembelinya, barang jelek dikatakan bagus,
barang murah dikatakan mahal. Jika seorang pelajar tidak punya sifat malu, ia
dengan mudahnya berkata kotor, menyontek, memperolok – olok teman sendiri.
Sungguh, dengan tidak adanya rasa malu, bencana moral dan kerusakan akhlak akan
merajalela.
Wahai generasi
muda Islam yang cerdas, ketahuilah bahwa malu bukan berarti tidak percaya diri,
minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut
diejek teman – temannya atau malu karena mendapat giliran maju presentasi di
depan kelas. Terhadap hal – hal yang baik dan positif, kamu tidak boleh malu.
Malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi karena Allah SWT,
bukan karena selain – Nya. Pada saat kita malu berbuat sesuatu, tanyalah kepada
hati kita : “Apakah malu ini karena Allah SWT atau bukan ?. Jika bukan karena
Allah SWT, bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder atau rendah diri. Sifat
malas, minder atau rendah diri merupakan perilaku tercela yang harus dihindari.
Tahukan kamu
dari mana sebenarnya sumber rasa malu ?. malu berasal dari keimanan dan
pengakuan akan keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan
menghayati betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah SWT
Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita
sembunyikan dari Allah SWT. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua
diketahui oleh Allah SWT.
Ada beberapa
manfaat dari sifat malu, diantaranya sebagai berikut :
1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.
2. Mendorong
berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah
SWT di akhirat
1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.
kelak.
3. Mengantarkan
seseorang menuju jalan yang diridai Allah SWT. Orang – orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan –
Nya.
Tugas Bab 9 Tata Krama, Sopan Santun
dan Rasa Malu :
https://forms.gle/gAKjeSnJGCGyf5SZA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar